METODE MONITORING DAN EVALUASI PEKERJAAN TEROWONGAN

Author : Cerita RakyatTidak ada komentar



METODE MONITORING DAN EVALUASI PEKERJAAN TEROWONGAN



Dalam kegiatan pemantauan (monitoring) ada dua cara pemantauan (monitoring), yaitu :

  1. Observasi, dilaksanakan dengan observasi visual sederhana, yaitu secara langsung dilihat dengan mata telanjang, rekaman foto, dan penyigian (survey) memakai peta.
  2. Instrumentasi, dengan menerapkan peralatan mekanik dan elektronik seperti borehole extensometer, inclinometer, alat ukur regangan dan alat ukur rekahan, mikroseismik.

Metode pemantauan (monitoring method) yang termasuk instrumentasi dapat dilakukan dengan banyak cara antara lain :


a)           Pengukuran optis; biasanya dilakukan dengan menggunakan metode levelling dan triangulasi untuk menentukan perpindahan absolut dari suatu titik. Metode ini hanya dapat dilakukan pada kondisi titik pengukuran yang baik, seperti kondisi jalan masuk dan landasan untuk menempatkan alat. Pengukuran ini mudah dilakukan karena alat dan sumber daya manusia biasanya tersedia di lapangan, tetapi memerlukan waktu yang lama, sehingga mengganggu pekerjaan utama seorang surveyor.
b)   Convergencemeter; biasanya dilakukan dengan menggunakan pita ukur untuk mengukur jarak antara titik pengamatan yang dipasang pada dinding dan atap lubang bukaan.
c)     Borehole Extensometer; digunakan untuk mengukur perpindahan di dalam massa batuan pada lubang bukaan bawah tanah maupun di permukaan. Alat ini terdiri atas batang baja yang bisa bergeser atau kawat tegang diikat dengan jangkar dengan jarak-jarak tertentu di dalam lubang bor. Borehole ekstensometer digunakan untuk mengukur perpindahan total dari dinding batuan akibat penggalian lubang bukaan dengan titik acuan di dalam massa batuan, serta memberikan informasi mengenai perilaku massa batuan dalam daerah yang luas yang cenderung lepas (loosened zone) untuk daerah rekahan (fractured zone) disekitar lubang bukaan.

Dari bermacam-macam metode pemantauan yang tersebut di atas, pemantauan terhadap perpindahan sangat berguna, dikarenakan :

a.      Perpindahan merupakan besaran yang dapat diukur secara langsung dan dapat dipantau terus menerus dengan mudah. Sedangkan pada tegangan harus ditunjukkan secara tidak langsung di pengukuran lain dan sukar untuk dipantau secara terus menerus.
b.             Pengukuran perpindahan memberikan informasi pergerakan keseluruhan dari massa batuan dalam jarak yang dapat diukur dan tidak menunjukkan variasi yang besar, seperti halnya jika besaran di ukur pada titik pemantauan, misalnya regangan atau tegangan. Pengukuran perpindahan dapat didemonstrasikan paling baik dengan mempertimbangkan intaraksi antara penyangga terhadap batuan.

Tujuan pengukuran pemantauan (monitoring) ini antara lain :
  1. Menjaga dan mempertahankan operasi penggalian yang aman untuk melindungi manusia dan peralatan
  2. Memberikan peringatan awal terhadap ketidakstabilan, sehingga memungkinkan adanya modifikasi rencana penggalian untuk meminimalkan efek dari ketidakstabilan.
  3. Memberikan informasi geoteknik dalam menganalisis : mekanisme ketidakstabilan lubang bukaan, merancang bentuk tindakan yang akan digunakan, merancang kembali pengamanan lubang bukaan.
  4. Mengukur perubahan panjang di antara titik yang tetap pada dinding dan atap galian bawah tanah (misal: caverns, tunnels dan shaft). Pergerakan batuan tersebut dapat disebabkan oleh pelepasan tegangan di sekitar galian bawah tanah atau oleh gerakan blok batuan.

Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan lubang bukaan dalam pengertian yang luas secara murni merupakan alat untuk mendapatkan, mengolah dan mengatur informasi. Tujuannya adalah untuk memperoleh data yang nyata dari perilaku lubang bukaan dalam skala yang luas akibat dari kegiatan penambangan dan upaya mencatat kondisi lingkungan. Jadi kegiatan pemantauan adalah memeriksa kemungkinan lubang bukaan dari ketidakstabilan, kemudian mengambil suatu tindakan perbaikan yang tujuannya adalah untuk melindungi manusia dan peralatan serta mengamati kondisi lingkungan. 

Masalah kestabilan konstruksi bawah tanah baik dalam pertambangan maupun teknik sipil merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Beberapa ahli mekanika batuan (Selmer & Olsen, Nicholas March) mengemukakan beberapa faktor dasar yang mempengaruhi kestabilan pada lubang bukaan tambang dan terowongan:
a)    Keadaan tegangan di sekitar lubang bukaan.
b)    Interaksi tegangan dan regangan antara lubang bukaan yang berdekatan.
c)    Sifat mekanik dari massa batuan dan sifat lain dari perlapisan batuan dimana penggalian dilakukan.
d)    Keadaan air tanah; bila air tanah dalam jumlah besar sebaiknya perlu dilakukan sistem penyaliran yang baik untuk kestabilan lubang bukaan.
e)    Macam-macam metode penggalian lubang bukaan.
f)     Tipe dan jenis peyangga yang dipakai.
     
Yang utama dalam pemantauan adalah observasi, pemeriksaan dan pencatatan, hal ini selalu dapat membantu memberikan peringatan. Pemikiran yang timbul cenderung menyatakan bahwa pemantauan hanya dalam konteks peralatan yang khusus, padahal pemantuan meliputi spektrum yang lengkap dari peralatan elektronik sampai pemeriksaan sederhana secara visual (lihat Tabel 1).
Tabel 1
Masalah dan Instrumen Pemantauan

Masalah
Komponen Fisik
Peralatan
Tujuan
Kestabilan Lereng
Displacement
- Surface Prism
Pengukuran dalam tiga arah 
- Permukaan
- Tension Crack
untuk memperkirakan besar,
- Bawah Permukaan
- Monitor
kecepatan,kedalaman dan

-Wire Extensometer
arah pergerakan

- Inclinometer


- Slip Indicator

Rekahan Dislocation
Visual
Awal keruntuhan dan kondisi yang tidak stabil
Tegangan
Stress Cell
Memperkirakan besar dan arah tegangan insitu
Tekanan
Piezometer
Depressuritation lereng dan pengeringan akuifer
Air Tanah
Rembesan atau jumlah aliran
V-notch Weir
- Pergerakan lereng
- Depressuritation lereng
- Pengeringan akuifer
Sifat kimia air
Multimeter
- Aspek lingkungan
- Korosi peralatan
Peledakan
Vibrasi
Seimograf
- Pergerakan longsoran
- Awal longsoran
Tekanan Gas

Rekahan dari rusaknya

massa batuan
Lingkungan
Curah Hujan
- Rain Gauge

- Intensitas
- Pluviograph

- Durasi

Pengaruh curah hujan, buangan,
Limpasan curah hujan
Visual
lereng pit dan pengisian akuifer
- Intensitas


Penyanggaan Batuan
Kabel/Bolt Load
Load Cell
Memeriksa sistem penyanggaan.
Memeriksa kerusakan karena
korosi pada kabel
Cable grout dan
Pull out test with
Memeriksa kapasitas desain
rock grout bonde
jack

Pekerjaan Bawah Tanah
Gerakan bawah tanah
Geofisik, Seismic ray
Keselamatan manusia
atau keruntuhan stope yang
trancing, Sonar
dan peralatan
lama dan pekerjaan lain




Macam-Macam Metode Pemantauan (Monitoring Method)
Dalam kegiatan pemantauan (monitoring) ada dua cara pemantauan (monitoring), yaitu :
§  Observasi :         dilaksanakan dengan observasi visual sederhana, yaitu secara langsung dilihat dengan mata telanjang, rekaman foto, dan penyigian (survey) memakai peta.         
§  Instrumentasi      : dengan menerapkan peralatan mekanik dan elektronik seperti borehole extensometer, inclinometer, alat ukur regangan dan alat ukur rekahan, mikroseismik.



Artikel Terkait

Posted On : Sabtu, 04 Mei 2019Time : Mei 04, 2019
SHARE TO :
| | Template Created By : Binkbenks | CopyRigt By : Kumpulan Artikel Menarik | |
close
Banner iklan disini
> [Tutup]